DASAR FOTOGRAFI – SEGITIGA EXPOSURE #1

Assalaamu'alaikum warohmatullah

Hai Gais, Nama Saya Ahmad Syarifudin. selamat datang di website saya. Blog ini dibuat bukan karena saya sudah advance tentang fotografi, tapi karena saya ingin membagikan apa yang saya ketahui tentang fotografi agar ilmu saya tentang fotografi manfaat dan terus bertambah. Karena apabila ilmu itu di manfaatkan, maka akan terus bertambah. Lebih ke sharing aja dengan temen-temen semua. Jadi komen aja apabila ada penjelasan saya yang salah atau perlu ditambahkan oleh temen-temen semuanya.

Apa itu FOTOGRAFI ?

Menurut Wikipedia, FOTOGRAFI berasal dari Bahasa inggris yaitu Photography yang berasal dari kata Yunani yaitu “photos” artinya cahaya dan “grafo” artinya melukis/menulis. Jadi bisa disimpulan FOTOGRAFI adalah proses melukis.menulis menggunakan media cahaya. Tanpa adanya cahaya, maka tidak akan menghasilkan fotografi.

Kenapa kalau saya memotret, terkadang gambarnya terlalu terang (over exposure) dan terkadang terlalu gelap ? Bagaimana cara memotret yang baik agar menghasilkan gambar yang tajam dan intensitas cahayanya tepat ?

Pada era zaman modern ini, teknologi semakin pesat. Untuk membuat foto lebih tajam, kamu tidak harus menggunakan kamera DSLR ataupun Mirorless. Sudah banyak teknologi kamera smartphone yang hamper menyamai kualitas kamera professional seperti DSLR. Namun apabila temen-temen mau belajar fotografi lebih mendalam, maka disarankan untuk menggunakan kamera DSLR atau Mirorless.

Apabila temen-temen akan mendalami FOTOGRAFI lebih mendalam, hal dasar yang wajib temen-temen pelajari adalah SEGITIGA EXPOSURE / EXPOSURE TRIANGLE. Pada SEGITIGA EXPOSURE ada 3 elemen yang harus dipahami, yaitu Diafragma (aperture), Shutter Speed dan ISO. Ketiga elemen tersebut saling berkaitan dalam mempengaruhi masuknya cahaya kedalam kamera. Intinya, Ketika elemen itu harus mampu temen-temen kombinasikan dengan baik untuk menyeimbangkan intensitas cahaya yang masuk ke dalam kamera. Berikut ini saya jelaskan fungsi dari masing-masing ketiga elemen tersebut :

  1. Aperture / Diafragma adalah bukaan lensa.
  2. Shutter Speed adalah kecepatan waktu aperture terbuka dalam menerima cahaya yang masuk. Logikanya, semakin cepat shutter-nya, maka semakin sedikit cahaya yang masuk dan sebaliknya.
  3. ISO adalah sensitifitas sensor kamera terhadap cahaya. Semakin kecil ISO, maka akan menghasilkan gambar yang lebih tajam.

Setiap perubahan yang anda lakukan pada salah satu elemen SEGITIGA EXPOSURE, maka akan mempengaruhi elemen yang lain. Disinilah anda wajib memahami betul logika dari ketiga elemen tersebut. Ayo kita kenali lebih detail tentang Aperture, Shutter Speed dan ISO.

APERTURE/DIAFRAGMA

Aperture atau diafragma adalah bukaan lensa. Diafragma bisa dianalogikan seperti kita membuka jendela rumah. Diafragma diukur dengan f-stop. Contohnya f/1.4, f/2, f/5.6 dan seterusnya. Semakin besar/lebar jendela dibuka, maka akan semakin banyak cahaya yang masuk. Nah kalau Aperture itu semakin kecil angkanya maka semakin besar bukaan lensanya. Adapun efek dari semakin besarnya bukaan lensa, maka akan menghasilkan gambar yang bokeh karena area fokusnya juga semakin sempit.

Sebaliknya, semakin besar angka aperture/diafragma, maka bukaan lensa semakin kecil dan otomatis cahaya yang masuk juga semakin sedikit. Namun efeknya area fokus akan semakin besar/lebar. Berikut ini contoh dari Aperture.

Sumber : link

SHUTTER SPEED

Sumber gambar : link

Apa itu shutter speed ? Ayo kita sama-sama pahami, dari kata shutter speed terdapat 2 kata kunci yaitu shutter dan speed. Dalam dunia fotografi shutter atau rana merupakan sebuah tirai didepan sensor kamera. Dan Speed adalah kecepatan. Jadi bis kita simpulkan bahwa shutter speed adalah lamanya waktu shutter pada kamera terbuka untuk melihat subjek yang akan difoto.

Logikanya, semakin rendah shutter speed maka akan semakin banyak cahaya yang masuk kedalam sensor/film. Dan efek dari shutter speed yang rendah akan menghasilkan foto yang blur. Dan sebaliknya, semakin cepat shutter speed, maka semakin sedikit cahaya yang masuk kedalam sensor/film.

Shutter Speed diukur dengan satuan second (s) seperti gambar diatas 1/15s, 1/30s, 1/250s, 1/500s, 1/1000s, 1/2000s. Dan biasanya angka dalam shutter speed itu adalah kelipatan 2. 1/1000s merupakan shutter yang lebih cepat dibandingkan 1/15s.

ISO

Sumber gambar : link

ISO merupakan tingkat sensitifitas sensor kamera terhadap cahaya. Semakin rendah ISO maka akan semakin gelap, dan semakin tinggi ISO maka foto akan semakin terang. Namun yang perlu dipahami disini, semakin tinggi ISO maka akan mempengaruhi kualitas foto. Karena Iso yang tinggi akan menghasilkan foto yang noise (bitnik hitam). Maka dari itu, sebisa mungkin disarankan untuk menggunakan ISO yang rendah agar menghasilkan foto yang tajam. Tapi Kembali lagi tergantung kemampuan kamera-nya. Karena masing-masing tipe kamera memiliki kualitas yang berbeda-beda.

Nah teman-teman, mungkin sampai disini dulu yah penjelasan tentang dasar fotografi. Jangan lupa komen dan share yah artikelnya agar lebih bermanfaat. Terus kunjungi blog Ahmad Syarifudin, karena kedepannya masih banyak artikel tentang fotografi. Wassalam